Jangan Marah dan Bagimu Surga

BismillahirRahmanirRahiim,

Sahabatku,
Maaf jika tulisan ini asal comot judul dari majalah OASE milik LMI yang ada di kolom Ust. Rofi’ Munawar, Lc.

Sahabatku,
Marah memang memiliki dimensi yang unik. Marah adalah satu dari beberapa ekspresi manusia yang bekerja layaknya pisau. Bisa baik, bisa buruk. Tergantung siapa, kapan dan bagaimana menggunakannya. Marah akan menjadi baik jika dengan marah itu akan ada manfaat yang lebih besar.

Yang perlu kita perhatikan adalah seruan Rasulullah kepada kita untuk tidak marah. Bahkan sampai 3x. Kira-kira kenapa ya ?

Dulu ada teman yang menemui saya dengan wajah sedih. Dia bercerita, suatu siang yang panas, dia bertengkar dengan istrinya mengenai masalah yang sebenarnya sepele. Dia tidak suka istrinya bicara dengan suara lebih keras dari suaranya. Pertama dia marah dengan membentak istrinya, maklum lagi panas hawanya. Karena tidak ada yang mau mengalah, bahkan istrinya ikut marah juga. Akhirnya, HP yang kebetulan ada di sampingnya dia lempar. Hancur. Tambah panas, karena melihat HP-nya hancur. Mau menyesal, malu. Akhirnya dia tambah marah hingga akhirnya dia melakukan satu hal yang tidak pernah dia lakukan sebelumnya, menampar istri !

Dia sangat menyesal. HP melayang. Istrinya minta dipulangkan. Dia kini sendirian menyesali kesalahannya. Dia marah.

Lain kali, ada teman yang datang ke saya. Dia mengeluhkan salah satu karyawan seniornya yang sekarang suka bermalas-malasan. Tugasnya jarang ada yang beres. Dia bertanya, bagaimana ya caranya agar karyawan itu tahu bahwa dia bersalah. Saya sarankan agar dia memarahi karyawan tersebut. Kira-kira sebulan kemudian, dia datang dengan wajah sumringah. Dia bilang kalo karyawannya sudah kembali ‘bersinar’ seperti dahulu. Setelah dia tanyakan, karyawan tersebut sangat kaget karena belum pernah dimarahi bos-nya. Dia akhirnya introspeksi dan meningkatkan kinerjanya.

Sahabatku,
saya tidak menyarankan anda untuk marah atau tidak marah. Saya menyarankan agar anda mengenali siapa ‘kemarahan’ itu. Kendalikan dan manfaatkan !

Satu Tanggapan to “Jangan Marah dan Bagimu Surga”

  1. Fajar Says:

    cak Tyk, jangan marah ya! 😀
    yoopo kabare rek ?

Tinggalkan Balasan ke Fajar Batalkan balasan